Senin, 12 November 2018

Tentang Tempat Itu di Pinggir Laut

Ada satu tempat yang baru gue ketahui setelah sidang selesai, ditunjukkin sama Atika. Lokasinya di bawah jembatan Suramadu. Beberapa kali gue kesana, sendiri atau sama teman. Biasanya, gue duduk di kursi bambu panjang yang di atasnya ada pohon rindang. Dari situ, gue bisa duduk lama sambil menatap laut, kadang baca buku/ebook sambil denger suara ombak.

Masih takjub dengan tempat itu yang, sebenernya gak jauh dari sana penuh sampah, tapi gak bau sama sekali. Di belakangnya ada warung kopi, tempat bapak-bapak ketawa-tawa sambil ngerokok, entah ngobrolin apa. Kadang, gue diapit sama pasangan-pasangan, baik muda maupun tua, yang semuanya setidaknya menatap gue aneh satu kali, lalu fokus pada urusannya masing-masing.

Saat-saat lagi kerja di pabrik, setelah berjam-jam di depan laptop, atau keliling shop floor, teringat lagi tempat yang itu, yang baru gue datangi di akhir-akhir masa kuliah. Padahal, cuma sekitar sebulan gue tau dan hanya beberapa kali gue duduk disitu. Tapi, berbekas banget rasanya, gak bisa dilupain gitu aja.

Pengen banget gue bilang, "Itu lho, aku ngerasa ke kamu tuh kayak gitu. Cuma bentar banget, tapi nyisanya lama."

Tapi, tempat itu kan gue baru kenal. Rahasia-rahasianya, gue belom tau dan gak akan pernah tau. Mungkin tempat itu punya hal yang disembunyikan dari gue. Mungkin yang bikin gue jatuh cinta pada tempat itu di pinggir laut cumalah ide yang gue punya tentang tempat itu, bukan tempat itu yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar